Setiap
masuk waktunya shalat atau azan berkumandang, kami (guru dan murid) tidak
segera menunaikan shalat berjemaah. Oleh karena istirahat pada pukul 11.55 WIB
maka kami baru bisa melaksanakan shalat pada saat itu. Bagi kami tidak masalah,
toh waktu untuk menunaikan shalat zuhur masih panjang.
Mendirikan
shalat tepat waktu setelah azan, dengan berjemaah dan dilaksanakan di masjid,
itu sangat utama. Tidak setiap orang bisa melaksanakan shalat berjemaah di
masjid dengan tepat waktu. Dengan demikian, bagi mereka yang bisa melaksanakan
dengan baik maka kualitas hidupnya lebih baik.
Orang
yang sudah menjaga shalatnya, dia akan menjaga tutur kata dan perbuatannya. Orang
tersebut akan berhati-hati dalam berbicara. Setiap yang dikatakannya pasti
sudah dipikirkan baik dan buruknya serta akibat yang ditimbulkan.
Orang
yang sudah menjaga shalatnya lima waktu, tidak akan menyakiti orang lain secara
verbal maupun perbuatan. Kalau ada orang yang mendirikan shalat berjemaah di
masjid dengan tepat waktu, tapi lisannya membuat orang lain terancam dan tidak
nyaman, maka kualitas shalatnya patut dipertanyakan.
Saya
mengajak siapa saja terutama diri saya pribadi untuk menjaga kualitas shalat,
menjaga lisan dan perbuatan. Jangan sampai orang lain merasa tidak aman dengan
lisan kita. Kita menyakiti secara verbal maupun perbuatan.
Mulai
dari sekarang, tahan lisan kita. Karena sekali sudah keluar, lisan tidak dapat
ditarik kembali. Sekali lisan kita melukai orang lain, kita tidak dapat
mengobatinya hanya dengan permintaan maaf.
Bertutur
katalah yang santun. Bicaralah seperlunya sebab berlebihan dalam bicara bisa “menjerumuskan”
kita sendiri.
Jagalah
shalat kita, jagalah sujud kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar