Pada
saat mengikuti sharing ngeblog, ada peserta yang memberikan contoh judul yang
bisa dipakai. Kurang lebih judulnya seperti di atas.
Bagi
Ibu-Ibu, pagi hari adalah waktu yang semuanya menjadi harus serba cepat. Bangun
tidur lebih awal, kadang-kadang belum bisa menyelesaikan masalah repotnya di
pagi hari. Harus ada usaha untuk membuat pagi tidak terlalu repot..
Saya
sendiri mengalami kerepotan di pagi hari. Padahal yang memerlukan perhatian
ekstra hanya si kecil. Kadang, saya membandingkan aktivitas saya dengan Ibu
saya (ketika saya masih remaja). Saat ini, saya memiliki 2 anak, yang besar
kelas XII SMA sedangkan yang kecil kelas I SD. Ibu saya memiliki 6 anak. Sepertinya
Ibu saya tidak serepot saya. Kok bisa, ya? Ya, karena Bapak saya bisa bekerja
sama dengan Ibu untuk melakukan pekerjaan rumah.
Untuk
mengurangi kerepotan (baca kemrungsung) pekerjaan di pagi hari, usaha yang saya
lakukan adalah:
1. Menyiapkan
pakaian di malam hari
Pakaian
kerja dan seragam sekolah si kecil, saya siapkan pada malam hari. Oleh karena
suami guru olahraga, maka saya harus menyiapkan pakaian olahraga dan seragam
dinas sesuai jadwal yang telah ditetapkan sekolah. Untuk si kecil, saya juga
menyiapkan pakaian ganti yang akan dikenakan sepulang sekolah selama berada di
Taman Penitipan Anak. Tidak lupa kaos kaki dan sepatu juga dipersiapkan pada
malam hari.
2. Menyiapkan
alat tulis/properti di malam hari
Pulang
sekolah, biasanya pada sore hari si kecil bermain di sekitar rumah. Pada malam
hari, saya ajak si kecil untuk belajar membaca (biar lancar) dan mengerjakan
latihan soal. Setelah selesai, saya menyiapkan buku-buku yang akan dibawa
sesuai jadwal keesokan harinya. Saya juga menyiapkan benda-benda yang harus
dibawa yang ada kaitannya dengan pelajaran ketrampilan, termasuk fotokopi
tugas..
Untuk
saya dan suami, tas beserta isinya juga harus disiapkan pada malam hari. Termasuk
pekerjaan mencetak suatu dokumen.
3. Membuat
lauk yang praktis
Memasak
air dan menanak nasi bisa saya lakukan pada pagi hari. Saya cukup menyiapkan
sarapan untuk anak-anak sesuai kesukaannya. Sarapan pada pagi hari kadang-kadang
tidak berselera. Oleh karena itu, saya tidak memaksa anak untuk sarapan sesuai
keinginan saya.
Saya
bukan tipe ibu rumah tangga yang suka mencoba berbagai resep masakan. Saya lebih
suka memasak yang praktis saja. Tahu dan
tempe goreng adalah lauk yang tidak membosankan. Telur dadar dan telur mata
sapi juga kesukaan anak-anak.
Untuk
sayur, di dekat rumah ada warung makan yang menyediakan makanan dan sayur. Untuk
alasan praktis, mending saya beli sayur matang daripada harus repot memasak.
(Saya mempunyai alasan khusus untuk hal yang satu ini)
4. Mengecek
kendaraan di malam hari
Membersihkan
sepeda motor, mengecek kembali bahan bakar, dan segala sesuatu yang ada
kaitannya dengan sepeda motor, saya lakukan pada malam hari. Pada pagi hari,
tinggal mengeluarkan sepeda motor, memanasi dan berangkat!
5. Mencuci
alat dapur, mencuci pakaian dan merapikannya, sepulang bekerja
Pulang
sekolah/kerja, tidak lantas beristirahat. Saya lebih suka mencuci pakaian
sambil mencuci alat-alat dapur. Kalau sudah selesai, bisa juga sambil mengambil
pakaian yang sudah kering dari jemuran lalu melipatnya. Semua saya lakukan
dengan santai tidak merasa terbebani.
6. Menyetrika
pakaian seperlunya
Kalau
ada waktu dan badan tidak lelah, saya menyetrika pakaian seperlunya. Saya tidak
menyetrika seluruh pakaian. Bagi saya, cara saya yang demikian adalah menghemat
waktu. Pakaian yang belum disetrika, cukup dilipat lalu dimasukkan ke dalam
lemari. Yang penting, pakaian rapi tertata.
7. Membersihkan
rumah, menyapu dan mengepel pada sore hari
Selesai
urusan cucian, istirahat barang sebentar. Selonjorkan kaki sambil membaca Koran.
Nah, kalau sudah begitu biasanya mata gampang terpejam. Bagi saya, tidak ada
alasan susah tidur. Badan saya sudah cukup tahu diri kalau waktunya harus
beristirahat. Oleh karena saya tidak memiliki pesawat TV, jadi hiburan saya
adalah Koran, buku, majalah, dan menulis.
Sore
hari barulah saya bekerja yang sifatnya “lebih ringan”, yaitu membersihkan
rumah, menyapu dan mengepel. Apakah semua saya lakukan sendiri? O, tentu saja
tidak! Ada suami dan anak saya yang besar, yang bisa membantu. Akan tetapi saya
tidak tergantung pada mereka. Saya bukan tipe Ibu yang suka marah-marah dan
suka perintah-perintah. Sebisa mungkin pekerjaan saya lakukan. Kalau saya tidak
sanggup melakukan semua, maka saya akan berhenti bekerja. “Alon-alon waton
klakon.”
Untuk
anak saya yang sudah besar, dia memiliki tugas menyetrika baju sendiri,
membersihkan kamar sendiri, merawat barang-barangnya sendiri. Saya tidak membebani
anak saya dengan pekerjaan rumah, karena dia sudah memiliki kesibukan yang bisa
mendatangkan uang.
Beberapa
usaha yang saya lakukan tersebut bisa mengurangi kerepotan saya pada pagi hari.
Mungkin pembaca ada yang memiliki kerepotan yang sama, semoga bisa mengatasi
pagi yang repot dengan solusinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar