Pertama kali naik ojek yaitu ketika saya dan Faiq mudik ke Yogyakarta naik kereta api. Saat itu saya merencanakan langsung menuju rumah Aufi, adik saya. Rumah Aufi terletak di sebelah timur kebun binatang Gembira Loka.
Nah, kali ini saya harus menggunakan jasa ojek. Sudah lima hari saya berada di Yogyakarta dalam acara mudik liburan semester. Hari ke lima saya harus pulang ke Karanganyar, sebab sudah kangen suasana desa Manggeh. Kalau pas di rumah Ibu, alasan saya pulang adalah karena ayam-ayam saya sudah kehabisan uang untuk jajan di warung makan wkwk.
Perjalanan dari Yogyakarta sampai Solo sangat lancar. Memang saat menuju bandara, perjalanan sempat terganggu. Meskipun tidak dalam taraf macet, tapi cukup memakan waktu karena padat merayap. Setelah melewati bandara, perjalanan lancar kembali sampai Solo.
Alhamdulillah, sampai Solo masih sore sehingga saya masih mendapatkan bus jurusan Tawangmangu-Solo. Oleh karena saat menuju Karanganyar bertepatan dengan kepulangan para pekerja pabrik, pedagang, dan lain-lain sehingga bus penuh sesak. Kalau ada penumpang yang naik atau turun bus, mengalami kesulitan lewat pintu.
Sampai di Taman Pancasila, ada beberapa penumpang bus yang turun termasuk saya dan si kecil. Sebenarnya jarak antara Taman Pancasila dan rumah tidak terlalu jauh, tapi saya tetap harus menggunakan jasa ojek. Taman Pancasila ke selatan, langit mendung cukup hitam.
Seorang tukang becak menawarkan ojek. "Ojek, mbak." (tukang becak merangkap tukang ojek)
"Manggeh berapa, Pak?"
"Lima belas ribu."
"Sepuluh ribu ya, Pak?"
"Nggih."
Saya tidak peduli, itu murah atau mahal. Yang penting, saya segera sampai rumah dalam keadaan tidak hujan. Tidak sampai sepuluh menit, saya sudah sampai rumah.
"Terima kasih, Pak."
"Sami-sami."
Plong, lega rasanya lihat rumah sendiri yang sudah beberapa hari saya tinggal. Oya, tadi si kecil menyarankan naik Gojek. Tapi saya kan tidak punya aplikasi, jadi nggak bisa pesan dong. Padahal semalam saya sudah disarankan untuk "belajar" cara memesan Gojek. Katanya, dengan Gojek lebih murah kita membayarnya. Apalagi jarak antara Taman Pancasila dan rumah tidak lebih dari 3 km.
Wis, nggak apa-apa kemahalan sedikit daripada jalan kaki dibayar 10 ribu si kecil pasti juga tidak mau.
Karanganyar, 29 Desember 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar