noerimakaltsum.com Saya mengenal majalah BOBO
sejak SD. Kebetulan tetangga saya (namanya Pramini) berlangganan. Saat bermain
di rumah Pramini, dia akan mengeluarkan majalah-majalah yang dimilikinya. Kami
diizinkan membaca sepuasnya.
Ketika Faiq masih kecil,
beberapa kali saya membelikan majalah.
Faiq tidak suka membaca, jadi saya membeli majalah hanya kadang kala saja. Saya
sering mengirim cerpen ke majalah BOBO tapi baru satu cerpen yang dimuat.
Pantang menyerah, meskipun tidak dimuat, saya terus mengirim.
Nah, ketika saya membayar
Koran di sebuah agen, saya tertarik membeli majalah BOBO lagi. Kalau sudah membuka-buka majalah BOBO, saya
jadi lupa waktu, lupa pekerjaan Ibu Rumah Tangga. Ya, mungkin akhir pekan ini
saya memerlukan waktu untuk menyenangkan diri sendiri dengan membaca majalah
BOBO.
Si kecil kebetulan juga
tertarik pada ilustrasi dan tulisan-tulisan besar. Moga-moga si kecil mau
membaca majalah BOBO. BOBO memang majalah yang pas banget buat anak seusia si
kecil. BOBO memang Teman Bermain Dan Belajar.
Bagi yang belum pernah
membaca majalah BOBO, yuk mencoba untuk membuka-buka dulu isi majalah BOBO.
Kalau sudah, langsung saja beli dan bacalah sampai selesai. Membaca majalah
BOBO bikin ketagihan. Isinya sangat bermanfaat.
Karanganyar, 6 Januari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar