Opor Ayam dok.pri |
Beberapa hari yang lalu, saya
menghadiri Kopdar yang diselenggarakan IIDN Solo. Kebetulan saya menumpang
mobilnya bu Hidayati. Nah, saat pulang kopdar, suami Bu Hida (sebuat saja Pak
Hida, hehe) minta izin pada saya untuk menyopiri sambil makan sosis jumbo
bakar. Tanpa saya tanya, Pak Hida bercerita kalau beliau sedang menjalani diet
karbo dan gula. Kata beliau biar badannya sehat.
Pada dasarnya, saya suka mendengarkan
cerita orang lalu saya tulis kembali. Siapa tahu apa yang saya dengar (ilmu
baru) ini bisa bermanfaat bagi orang lain.
Baru beberapa minggu ini, Pak Hida
menjalani pola makan diet karbo dan gula. Beliau tidak makan nasi dan
umbi-umbian yang mengandung karbohidrat. Pak Hida bilang tidak mengkonsumsi
makanan yang berada di dalam tanah kecuali kentang dan wortel. Pak Hida masih
mengkonsumsi sayuran. Sebagai penggantinya, Pak Hida mengkonsumsi protein
hewani. Produk hewani (yang halal), makanan dan minuman yang tidak mengandung
gula yang beliau konsumsi. Untuk minuman misalnya teh pahit, kopi pahit, dan
air putih.
Daging kaki empat, unggas (semua yang
halal), ikan, telur adalah makanan yang harus dikonsumsi pengganti nasi. Kalau
pas berada di kantor atau pertemuan, terdapat camilan berupa makanan ringan,
selalu diberikan orang lain kecuali sosis basah (telur dan daging ayam).
Telur dan tempe bacem dok.pri |
Baik di kantor, di rumah maupun di
mana saja, banyak sekali godaan yang mengganggu program diet ini. Tapi
Alhamdulillah, Pak Hida mampu melewati semua itu dengan sukses. Untuk
mendapatkan hasil yang optimal, sebetulnya diet karbo ini diimbangi dengan
olahraga teratur. Hanya saja, Pak Hida belum menemukan olahraga yang cocok. Hal
ini berkaitan dengan keseimbangan sumber energi dan energi yang dikeluarkan. Jangan
sampai program diet gagal karena terlalu memaksakan diri dengan diet terlalu
ketat (seperti temannya yang akhirnya malah drop).
Pak Hida merasa nyaman dengan
kesehatan badannya. Beliau menjalani diet ini tidak secara ketat dan bersifat
dadakan. Pengurangan makanan berkarbo dikurangi sedikit demi sedikit. Pola hidup sehat diet karbo dan gula ini
beliau jalani agar tubuh tetap sehat.
Sebenarnya, diet rendah karbo itu apa sih? Tidak ada definisi khusus untuk
diet rendah karbo. Hanya saja diet rendah karbo ini dapat dikatakan sebagai
program mengurangi jumlah karbohidrat (termasuk gula), dan pengurangan ini
dilakukan secara perlahan-lahan. Dalam masa mengurangi karbo dan gula ini,
aktifitas juga harus disesuaikan. Tidak disarankan mengurangi asupan
karbohidrat secara ketat tetapi aktifitas fisiknya terlalu berat.
Jika ingin mengurangi karbo dan gula,
sebaiknya diganti dengan mengkonsumsi berbagai protein yang berasal dari
daging, ikan, telur serta kacang-kacangan. Untuk mempertahankan rasa kenyang,
mengkonsumsi sayuran, buah, olahan susu, minyak kelapa dan mentega adalah
langkah yang bijak. Tetap boleh makan nasi tapi jumlahnya dikurangi.
Dalam kondisi normal, bila kita
mengkonsumsi karbohidrat, tubuh akan membakar karbohidrat untuk dijadikan energy.
Nah, kalau karbohidrat yang dikonsumsi berkurang (diet rendah karbo) maka tubuh
akan membakar lemak untuk dijadikan energy. Ketika lemak dibakar dan
menghasilkan energy maka berat badan pun kemungkinan akan berkurang. Dengan demikian
, diet rendah karbo dan gula bisa digunakan untuk program menurunkan berat
badan.
Hidup sehat adalah gaya hidup. Untuk mendapatkan
badan yang sehat maka menjaga pola makan harus diterapkan. Diet rendah karbo
dan gula memberikan sejumlah keuntungan. Tiga (3) keuntungan diet rendah karbo
dan gula adalah:
1.
Menurunkan
berat badan
2.
Memperbaiki
kebiasaan makan
3.
Menikmati
beragam makanan
Agar diet rendah karbo berhasil,
sebaiknya diet dilakukan secara bertahap dan diimbangi dengan olahraga secara
teratur. Pilihlah olahraga yang tidak memberatkan dan sesuaikan dengan jumlah
makanan yang dikonsumsi. Ketika berolahraga, tubuh akan membakar karbohidrat
untuk menghasilkan energi. Bila diet yang dilakukan secara ketat, tidak ada
lagi karbo yang dibakar, maka tubuh akan lemas.
Semoga tetap sehat bagi yang menjalani
diet rendah karbohidrat dan gula. Kalau saya mungkin cukup mengencangkan ikat
pinggang saja, belum perlu diet. Maklum BB saya masih normal dan saya masih kelihatan
langsing. Halah, pamer-pamer!
Alhamdulillah, hari ini saya berhasil
menyelesaikan tugas Negara (eh) tantangan dari IIDN dalam rangka #SatuHariSatuKaryaIIDN.
Semoga bermanfaat dan tetap semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar