Kalau
tulisan kita tidak diterima, gimana dong? Ya nggak gimana-gimana. Tugas penulis
kan nulis. Kalau ternyata sana-sini ada yang tidak sependapat, ngeyel, ya
dibiarkan saja. Kadang-kadang, tulisan kita kan nggak sengaja menyinggung orang
lain padahal sumpah nggak ada maksud di hati menyinggung orang lain. Ya,
cuekkin ajah. Sebenarnya sebuah tulisan, terwujud berdasarkan banyak
pertimbangan, banyak masukan, dan ternyata kebetulan ada yang mengalami.
Nah,
gimana kalau tulisan itu sudah dibuat 2-3 tahun yang silam (waktu itu tidak ada
kejadian apa-apa) lantas baru-baru ini
ada kejadian (sesuai realita) sama persis dengan tulisan seseorang tersebut. Salahkah
penulis tersebut? Ya, hembuh. Tulisan dibuat jauh sebelum suatu peristiwa
terjadi.
Lantas
penulisnya dicaci maki, pokoke disalahkan. Dengan hati yang lapang, sang
penulis berdoa semoga orang yang mencacimakinya mendapatkan hidayah,
mendapatkan pencerahan, agar tidak berburuk sangka. Lebih baik klarifikasi
dahulu sebelum mencaci maki.
Ketika
ada penulis menayangkan sebuah artikel, kemudian ada pembaca yang tidak
dikenalnya sama sekali bilang kalau tulisan itu sama seperti yang dialaminya,
penulis manalah tahu. Kenal saja tidak, apalagi kok tahu latar belakangnya. Berarti
tulisan tersebut dan pengalaman seseorang tersebut kebetulan sama.
Tanggal
13 Januari seorang penulis menulis artikel lalu diposting. Tanggal 15 Januari
(2 hari setelahnya) ada peristiwa terjadi hampir sama dengan artikel tersebut. Apakah
sang penulis bermaksud tidak baik terhadap orang yang mengalami peristiwa yang
sama dengan apa yang ditulis? Tentu saja tidak. Tulisannya kan tayang duluan
daripada suatu kejadian.
#Kroscek
Karanganyar,
17 Januari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar