Akhir tahun 1998, saya mulai mengajar
di SMA N I Blora. Kebetulan saya diajak bergabung di SMA N I Blora oleh kakak
saya. Waktu itu saya sudah mengajar di MA Ali Maksum, Yogyakarta. Saya pamit
pada Bapak Kepala Sekolah madrasah dan diizinkan. Akhirnya, saya mengajar di
luar kota.
Awalnya, saya berangkat ke Blora
bersama kakak saya. Setelah beberapa minggu di Blora, saya memberanikan diri
untuk putar-putar di Blora dengan mengayuh sepeda. Ke sekolah, saya juga naik
sepeda onthel. Jarak antara rumah dan sekolah tidak terlalu jauh.
Kalau waktunya harus pulang ke
Yogyakarta, saya akan membereskan pekerjaan saya terlebih dahulu. Dari Blora ke
Yogyakarta saya harus ganti bus 3 kali. Beberapa kali mudik, membuat saya hafal
rute Blora-Yogyakarta.
Setelah menikah, rute yang saya
tempuh berubah menjadi Blora – Karanganyar. Suami saya asli Karanganyar dan
mengajar di Karanganyar berstatus PNS. Saya bertahan di Blora menghabiskan
tahun ajaran. Setelah penerimaan rapor kenaikan kelas, saya pindah dan ikut
suami di Karanganyar.
Delapan belas tahun di Karanganyar,
baru sekali ke Blora naik bus. Waktu itu anak saya yang besar baru sekitar 2
tahun. Naik bus adalah momok bagi ibu yang memiliki anak kecil. Anak saya rewel
di bus. Sebagai ibu, saya harus sabar.
Ketika menggunakan jasa angkutan bus,
ada hal yang bisa menjadi kenangan, yaitu jalan Solo-Purwodadi yang sering
rusak karena tanahnya labil. Armada yang kurang memenuhi standar sehingga mogok
di hutan.
Saya, suami dan dhenok pernah ke
Blora naik sepeda motor lewat Sragen-Bleduk Kuwu (Purwodadi) dan hutan di
Blora. Alhamdulillah, perjalanan kami lancar dan tidak ada kendala sama sekali.
Kali ini, saya ke Purwodadi tepatnya
di RS Umum bersama teman-teman menjenguk Ibu dari teman saya. Dari Karanganyar
kami bertujuh. Kami naik kendaraan pribadi. Perjalanan dimulai, dari
Karanganyar jam setengah 8 pagi sampai di Purwodadi jam setengah sebelas. Perjalanan
kami lancar, jalan yang kami lewati mulus semua. Kami tidak mengalami
kesulitan. Saya masih ingat, dari simpang 5 Purwodadi ke arah rumah sakit. Akhirnya
kami bertemu teman saya dan keluarganya.
Setelah cukup silaturahmi kami, kami
pulang. Perjalanan yang menyenangkan. Bagi saya bepergian dengan teman-teman
akrab, membuat saya nyaman dan senang. Kami mampir ke warung makan. Warung makan
yang cukup ramai. Menu yang disajikan bermacam-macam. Yang saya suka adalah
sayur asem-asem khas Blora yaitu asem-asem daging sapi. Mantap sekali.
Warung Makan Mbak Yuli, terletak di
jalan raya Solo-Purwodadi. Tempatnya bersih, luas, masakannya enak, harganya
tidak menguras kantong dan pelayanannya prima. Setelah makan siang, kami shalat
berjamaah. Selesai shalat, perjalanan pulang kami lanjutkan. Sampai Sumber
Lawang hujan turun.
Sepanjang perjalanan sampai kota
Karanganyar, kami ditemani hujan. Ada kesan mendalam dalam perjalanan ini. Pertama,
jalanan yang tidak rusak memperlancar perjalanan. Kedua, kami tidak mengalami
kesulitan menemukan RS yang kami tuju, ada google map yang membantu. Ketiga,
makan siang yang tidak mengecewakan.
Suatu saat saya ingin ke Blora
bersama keluarga. Semoga cita-cita saya kesampaian, amin.
Karanganyar, 9 Januari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar