dok.pri |
noerimakaltsum.com. Zaman
saya kecil sampai remaja, hiburan yang menyenangkan adalah televisi. Lihat TV
hanya pada waktu-waktu tertentu, itu saja di rumah tetangga. Mengapa saya mau
melihat acara TV saja harus menumpang di rumah tetangga? Sebab di rumah kami
tidak mempunyai TV.
Alhamdulillah,
sekarang di rumah saya juga tidak ada TV. Masih banyak hiburan yang bisa
dinikmati anak-anak. Si kecil, kalau pulang sekolah lalu membawa jaring saja
sudah senang. Si kecil lalu berjalan di samping selokan sambil mengamati
kalau-kalau ada ikan cethul yang bisa masuk dalam jaring. Tambah senang karena
ikan-ikan masuk ke dalam jaringnya. Dia lantas berteriak,”Aku dapat ikan!” Bukan
ikan besar lo Pak, Bu. Hanya ikan kecil-kecil.
Kalau
mau nonton TV si kecil hanya membuka hp zadul milik ibunya dan dia puas
meskipun harus susah payah karena sering layarnya bruwet. Oleh karena
kondisinya seperti itu, maka si kecil waktunya sangat terbatas untuk melihat
TV. Acara yang dilihat hanya sebatas Ipin Upin dan kartun mobil.
Kalau
zaman dahulu, TV sering dijadikan kambing hitam kenakalan remaja, sekarang
selain TV juga internet yang bisa mempengaruhi perilaku anak-anak. Untuk itulah,
perlunya orang tua (orang dewasa) mendampingi anak-anak (remaja) ketika melihat
TV dan membuka-buka internet. Sebagai orang tua, saya sangat peduli terhadap
anak-anak. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena anak-anak
terlanjur menjadi nakal.
Mari
luangkan waktu untuk anak-anak. Mari kita mendampingi anak-anak melihat TV atau
sekadar berada di dekatnya sambil mengerjakan pekerjaan. Semoga anak-anak kita
berada dalam kondisi yang aman dan nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar