dok.kahfinoer |
noerimakaltsum.com. Kalau
sudah terbiasa berdamai dengan utang memang sulit untuk lepas dari riba. Biasanya
utang piutang yang mulus dan lancar akan menjerat pelan-pelan di kemudian hari.
Saya
tidak ingin pengalaman orang lain yang terlalu menderita karena utang melanda
saya. Saya tidak bisa dengan mudah mengatakan jauhi riba dan utang bila saya
tidak bisa memberi jalan keluar. Menurut saya, cukup saya menunjukkan contoh
yang saya lakukan saja, yaitu saya tidak berutang di bank konvensional dan
koperasi.
Kalau
kita tidak sepaham dengan orang lain tentang utang dan riba, walaupun cara
penyampaiannya sudah pada taraf paling halus, tetap saja akan ada konflik.
Saya
hanya bisa berharap dan berdoa, semoga saudara-saudara seiman pelan-pelan
menjauhi utang dan riba. Utang di sini adalah bentuk pinjaman dari bank
konvensional atau lembaga keuangan konvensional yang menggunakan bunga atau
jasa alias penambahan jumlah uang yang harus dibayarkan.
Setidaknya,
saya telah memulai dari sekarang. Ternyata memang hidup saya tenang setelah
tidak berutang pada bank. Saya bukan orang yang memiliki materi berlebihan. Hidup
saya sederhana biasa saja. Rumah saya di desa dengan bangunan permanen ala
kadarnya. Rumah saya adalah rumah yang membuat kerasan anggota keluarga,
murid-murid, saudara-saudara saya, tetangga dan teman-teman saya bila singgah.
Salam
“putus hubungan” dengan riba.
Karanganyar,
27 Februari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar