noerimakaltsum.com dok.pri |
noerimakaltsum.com. Gudeg
adalah makanan khas Yogyakarta. Selain rasanya yang mantap, warna gudeg juga
benar-benar menggugah selera, cokelat kemerahan. Pesta ulang tahun anak zaman
dahulu, lebih afdol bila dilengkapi dengan nasi kuning. Telur bebek terasa
nikmat bila sudah berubah menjadi telur asin. Masih banyak lagi, makanan yang
awalnya biasa saja berubah menjadi luar biasa.
Tiga
contoh makanan tadi tidak serta-merta menjadi demikian dengan metode sim
salabim. Tentu ada proses yang panjang untuk mendapatkan makanan dengan
tampilan dan rasa yang berbeda. Kalau begitu, zat-zat apa saja yang membuat
makanan tersebut menjadi istimewa? Perlukah, penambahan zat-zat tertentu pada
makanan?
Untuk
mendapatkan gudeg dengan warna cokelat kemerahan, pada proses memasak buah
nangka muda, bagian alas dan dinding panci diberi daun jati. Nasi kuning bisa
kita buat dengan cara memberikan kunyit saat memasak nasi. Sedangkan telur asin
bisa kita dapatkan dengan cara memeram telur yang sudah dibungkus dengan adonan
yang mengandung garam (adonan merupakan campuran tanah, garam, abu sekam).
Zat tambahan
pada makanan disebut zat aditif. Sebenarnya, perlukah zat aditif/tambahan pada
makanan (minuman)?
Makanan
dan minuman yang kita konsumsi harus memiliki syarat aman dan menyehatkan. Untuk
memperoleh makanan dan minuman yang aman maka zat aditif harus aman bila
dikonsumsi. Zat aditif dibedakan menjadi zat aditif alami dan zat aditif
sintetis. Zat aditif alami aman dikonsumsi dan tidak masalah bila kita
tambahkan pada makanan. Zat aditif apa saja yang bisa kita tambahkan pada makanan
dan minuman? Beberapa zat aditif yang aman dikonsumsi adalah:
1. Pewarna
alami
Bahan-bahan
yang mengandung pewarna alami di antaranya adalah kunyit (warna kuning), daun
pandan (warna hijau), daun suji (warna hijau), wortel (warna kuning kemerahan),
daun jati (warna kemerahan), cabe merah (warna merah), gula jawa (warna kecokelatan),
klorofil (warna hijau), caramel (warna cokelat)
2. Pengawet
alami
Bahan-bahan
yang mengandung pengawet alami di antaranya adalah gula dan garam. Asam asetat
atau cuka termasuk bahan pengawet buatan tapi masih aman dikonsumsi dengan
batas kadar tertentu.
3. Bahan
penyedap rasa
Bahan-bahan
yang mengandung penyedap rasa alami di antaranya adalah cabai, merica,
ketumbar, lengkuas, bawang merah, bawang putih, kunyit, cengkeh, jinten, daun
serai, daun salam, kemiri dan lain-lain.
4. Bahan
pemanis
Bahan-bahan
yang mengandung pemanis alami, di antaranya adalah tebu, aren kelapa, siwalan,
madu dan kayu manis..
Untuk
menambah selera makan, menarik perhatian, maka zat aditif perlu ditambahkan
pada makanan atau minuman kita. Untuk lebih amannya kita bisa menambahkan zat
aditif alami pada makanan.
Semoga
bermanfaat.
Karanganyar,
1 Februari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar