Santi menghampiri meja Fitri. Setengah
berbisik Santi bilang,”aku mau curhat.” Fitri menghentikan pekerjaannya. Keningnya
berkerut.
“Waktuku banyak. Kalau mau curhat,
silakan.”
“Tapi bukan di sini tempatnya. Di lesehan
tempat kita biasa makan bareng.”
Fitri mematikan laptopnya. Dia meraih tas
dan rompinya lalu bergegas meninggalkan ruangan. Santi mengikutinya. Kurang dari sepuluh menit, mereka sudah
sampai di warung makan lesehan.
Sambil menunggu pesanan datang, Santi
mulai membuka pembicaraan.
“Aku tidak bisa berbohong pada suara
hatiku. Aku menyukainya, tepatnya jatuh cinta padanya.”
“Wajar, kamu sebagai perempuan dewasa
merasakan jatuh cinta. Menurutku baik dan perlu dirayakan.”
“Masalahnya aku jatuh cinta pada orang
yang keliru.”
“Kenapa?”Tanya Fitri
“Witing tresna jalaran saka kulina,”kata
Santi.
“Bagus. Artinya kamu sudah mengenalnya
lebih dekat.”
Makanan yang dipesan telah datang. Kedua perempuan
itu menghentikan pembicaraan dan fokus menyantap makan siang. Fitri melihat
wajah Santi berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Ah, wajar. Namanya juga orang
sedang jatuh cinta. (BERSAMBUNG)
00000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar