Foto : dokumen pribadi |
Seorang
sahabat penulis menulis status WA, memerlukan daun sirsak. Begitu saya membaca
status tersebut, saya jadi ingin membantunya. Siapa tahu saya bisa mencarikan
dan mengantarkan untuk sahabat tadi.
Sebelum
saya mencari daun sirsak di sebelah barat rumah saya, saya bertanya pada suami,
bisakah suami mengantar saya ke rumah sahabat saya. Jawab suami, bisa.
Akhirnya
saya menuju rumah tetangga. Sayangnya, pintu gerbang terkunci. Kata tetangga
depan rumah, Pak Narno (pemilik pohon sirsak) sedang keluar. Saya mengatakan
maksud saya untuk mengambil daun sirsak.
“Tidak
apa-apa, bu. Bilang saja, Pak Narno minta daun sirsaknya.”
Ya. Ide
bagus, biasanya saya juga begitu. Nembung pada pohonnya langsung, lalu minta
izin lewat telepon/kalau pas bertemu. Biasanya untuk hal darurat, orang juga
akan mengizinkan bila ada yang membutuhkan tanaman yang ada di sekitar rumah
(pengalaman pribadi).
Ternyata
memetik daun sirsak juga ada aturannya lo. Yang diambil adalah daun yang berada
di sisi utara-barat. Saya menurut saja, semoga barokah dan bermanfaat.
Setelah
kontak dengan sahabat saya, akhirnya saya bertemu dengannya di Kolam Renang
Sawahan, Jaten, Karanganyar.
Sahabat
saya kaget dengan kedatangan saya. Batang dan daun sirsak saya taruh di meja. Kebetulan
teman saya sedang menunggu putrinya les renang. Kami hanya sedikit berbincang.
“Daun
sirsak ini katanya bisa untuk mengobati benjolan yang ada di saluran
pernafasan. Akan tetapi penggunaannya harus dalam pengawasan herbalis. Daun sirsak
termasuk herbal keras. Lima lembar daun sirsak direbus dalam 3 gelas air,
hingga air menjadi 1 gelas. Air daun sirsak diminum tanpa gula.”
Saya
tersenyum dan mengangguk diberi penjelasan demikian. Pokoknya semoga
bermanfaat. Kalau saya punya pohonnya yang tidak terlalu besar, bakalan saya
bawa. Sayang, saya tidak punya. Yang penting saya sudah berusaha untuk membantu
orang lain.
Semoga
bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar