noerimakaltsum.com. Kita
sering mengharapkan oleh-oleh dari seseorang yang akan/sedang bepergian. Zaman now,
sudah tidak zamannya lagi minta atau pesan oleh-oleh kepada orang-orang yang
sedang melakukan perjalanan.
Bagi
saya ada beberapa faktor yang perlu saya pertimbangkan bila mengharapkan
dibawakan oleh-oleh dari seseorang yang sedang melakukan perjalanan. Faktor-faktor
tersebut adalah:
Menambah kerepotan
Seseorang
yang bepergian, biasanya telah memiliki agenda tertentu karena waktunya sangat
terbatas. Saya memaklumi kepadatan jadwal seseorang yang sedang bepergian. Kadang-kadang
untuk mengurus atau memenuhi keinginannya sendiri, orang tersebut kewalahan
mengatur waktu. Dengan kita meminta/menitipkan sesuatu, maka waktunya semakin
terbatas.
Seseorang
yang sedang melakukan perjalanan, biasanya akan membawa barang seminimal
mungkin. Tas yang dibawa juga akan diisi dengan barang semaksimal mungkin. Seandainya
kita memesan/titip dibelikan barang maka orang tersebut akan bertambah repot
dalam pengemasan dan membawanya.
Mungkin
kita akan mengatakan, ah barangnya kan kecil dan beratnya tidak seberapa. Ya,
itu kalau yang dibawakan hanya satu orang. Coba bayangkan, seandainya yang
memesan barang lebih dari 5 orang, betapa repot membawa oleh-oleh tersebut. Belum
lagi apabila barang yang kita maksud “pencariannya” tidak mudah.
Dengan
pertimbangan semacam ini, saya tidak akan minta /titip/pesan dibelikan
oleh-oleh. Akan tetapi seandainya orang tersebut menawari oleh-oleh, dengan
senang hati akan saya terima.
Menambah biaya atau dana
Kadang-kadang
kita memesan oleh-oleh pada orang yang akan bepergian tapi kita tidak
menitipkan uang atau memberi uang saku. Jelas pesanan kita ini akan menambah
biaya atau dana yang harus dikeluarkan oleh seseorang!
Kadang-kadang,
orang bepergian juga dengan alasan terdesak bukan untuk senang-senang. Malah ada
yang terpaksa mereka berutang karena tak memiliki uang sama sekali. Apakah kita
tega memberatkan mereka dengan minta dibelikan oleh-oleh?
00000
Kita
cukup mendoakan bagi mereka yang sedang bepergian. Seandainya kita diberi
oleh-oleh, selayaknya kita berterima kasih. Seandainya tidak diberi oleh-oleh,
kita tak perlu menggerutu.
Saya
punya teman kalau bepergian tanpa diminta beliau akan membawakan oleh-oleh. Tidak
hanya oleh-oleh dimakan di kantor tapi oleh-oleh tersebut bisa dibawa pulang. Beliau
memberi dompet berisi makanan. Alhamdulillah, kalau sudah rezeki tanpa diminta
saja akan datang dengan sendirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar