Sebenarnya
saya bukan tipe orang yang suka menunda-nunda waktu dan membiarkan waktu
terbuang dengan percuma. Akan tetapi saya sering tidak bisa membagi waktu untuk
melakukan semua pekerjaan. Sepulang sekolah, saya harus mengerjakan tugas
sebagai Ibu rumah tangga dan istri sholehah. Kalau malam hari saya berupaya
untuk menulis dan berbagi tulisan.
Selain
menulis, saya memiliki hobi menjahit. Menjahit pakaian, rok atau celana panjang
sangat mengasyikkan. Kadang-kadang saya lupa waktu kalau sudah asyik menjahit. Akhir
bulan Maret yang lalu, guru-guru sudah diingatkan untuk memakai baju batik
terbaru tiap hari Kamis.
Saya
ingin menjahit sendiri baju batik hijau. Dengan modal pola jiplak milik mbak
Wilis, saya mencoba membuat baju seragam PKK RT. Ternyata menggunakan pola
jiplak ini memang sangat praktis. Tinggal jiplak, tak perlu mengukur dan
membuat pola sendiri.
Untuk
seragam batik hijau, belum sempat saya buat ternyata hari merangkak menuju
Kamis. Oleh karena sebagian besar guru/karyawan sudah memakai seragam batik hijau
maka saya diingatkan oleh beliau orang nomor satu di sekolah.
Ketika
saya bilang kalau baju saya belum jadi, beliau mengatakan bahwa beliau tidak
mau kalau nanti ada teman yang membicarakan saya gara-gara tidak memakai
seragam batik hijau. Saya diam saja. Saya hanya membatin, pokoknya seragam
segera diselesaikan.
Sampai
di rumah, saya mulai mengeksekusi. Setelah memotong kain, mulailah menjahit. Tapi
apa yang terjadi? Pada tahap akhir pemasangan lengan, tali karet yang
dihubungkan dengan dynamo putus. Innalillahi. Hari sudah malam, suami tidak di
rumah pula (lagi mudik bersama anak-anak).
Bismillah.
Akhirnya, saya mengeluarkan jurus
penggunaan tali untuk menjahit secara manual tidak menggunakan dynamo. Tali
tersebut saya buat dengan cara menrobek kain jarik yang sudah tidak dipakai. Syukur
Alhamdulillah, akhirnya baju saya jadi. Tinggal memasang kancing dan membuat
lubangnya.
Kalau
sudah kepepet, mesin jahit saya ini memang sangat membantu. Mesin jahit saya
beli belasan tahun yang silam. Waktu itu saya mendapatkan rezeki berupa
insentif dari pemerintah. Saya minta izin terlebih dahulu kepada suami. Meskipun
uang saya sendiri, saya biasa minta izin bila mau membelanjakan uang.
Meskipun
belum modern, setidaknya mesin jahit saya masih bisa digunakan. Keuntungan saya
bila menggunakan mesin jahit untuk menjahit baju adalah unsur pengiritan. Selain
itu, menjahit sendiri waktunya hanya sebentar saja. Tidak perlu menunggu lama
seperti kalau menjahitkan di penjahit. Kekurangannya adalah saya belum bisa
memasang saku dalam. Semua baju yang saya jahit tidak memakai saku. Untuk rok
dan celana panjang tetap saya beri saku.
Semoga
penjahit pemula seperti saya ini bisa terus berkembang dan maju. Bagi yang
belum memulai menjahit, ayo menjahit mulai sekarang, jangan tunggu besok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar