BEBERAPA
USAHA UNTUK MENGURANGI POPULASI AYAM
Saya
mau bercerita tentang salah satu hewan piaraan Thole (bukan hanya satu ekor,
tapi banyak ekor), yaitu ayam kampung. Kebetulan ayam kampung si Thole
jumlahnya lumayan banyak.
Sebenarnya,
saya menginginkan memiliki sepasang ayam kampung hanya untuk TPS (Tempat
Pembuangan Sampah makanan, alias memanfaatkan sisa makanan untuk pakan ayam). Kenyataannya,
ayam tersebut beranak pinak. Sayangnya, si Thole tidak bisa merawatnya.
Jadi,
ketika beberapa betina bersamaan mengeram, mereka berebut tempat. Tibalah saatnya bila
menetas bersamaan, anak ayam yang jumlahnya banyak tidak bisa hidup bertahan
lama. Mengapa? Karena anak-anak ayam tersebut ada yang jatuh masuk selokan,
hanyut, dipatuk ayam dewasa lainnya.
Selain
kewalahan merawat, saya juga kewalahan menyediakan pakan. Awalnya, memelihara
ayam itu untuk TPS makanan tapi akhirnya malah saya harus membeli pakan. Ini namanya
tidak efektif dan bernilai ekonomis.
Agar
saya tidak terlalu banyak mengeluarkan uang untuk membeli pakan, maka populasi
ayam harus dikurangi. Salah satu cara untuk mengurangi populasi ayam adalah menyembelih.
Sebelum menyembelih ayam, biasanya ada adegan mengharu biru. Thole tidak rela
kalau ayamnya disembelih. Tugas saya adalah membujuk.
Dulu,
saya sering menyembelih ayam sendiri tapi kini tidak perlu. Saya hanya
membutuhkan jasa penyembelihan ayam atau jasa pengolahan ayam hidup menjadi
ingkung. Jasa penyembelihan atau pembuatan ingkung, tidak mahal. Kalau sudah
matang, Thole juga mau makan.
Lebaran
tahun ini, keluarga saya yang ada di Yogyakarta tidak menyediakan makanan khas
lebaran, yaitu opor ayam dan sambal kerecek. Kakak saya ingin membuat masakan
yang segar, yaitu asem-asem dan sop ayam. Saya membawa 2 ekor ayam, jantan dan
betina yang sudah disembelih. Dua ekor ayam yang sudah disembelih, dalam
keadaan mentah saya bawa ke rumah Ibu.
Lumayan,
populasi ayam berkurang. Kebetulan ayam betina yang saya ambil, sedang
mengeram. Saya tahu, ayam-ayam saya kalau bertelur dan mengeram selalu rebutan
tempat. Biarpun sudah dibuatkan tempat satu-satu tetap saja mereka suka
rebutan. Ah, andai mereka bisa membaca tulisanku pasti mereka akan menurut.
Ada sekitar
5 ekor ayam betina yang bertelur. Satu ekor yang akhirnya saya jadikan sop, 4
ekor lainnya bertelur di garasi. Telur-telur yang beberapa hari yang lalu
dierami, saya ambil dan saya rebus. Alhamdulillah, masih bisa dikonsumsi. Nah,
telur lainnya yang ada di garasi juga saya selamatkan. Beberapa telur saya
ambil untuk dikonsumsi.
Mulai hari ini,
bismillah, saya mau mengurangi populasi ayam. Sementara ini yang saya kurangi
adalah ayam. Mungkin besok, saya akan mengurangi nasi yang ada di mejikom,
wafer dan kue kering lebaran yang masih manis di dalam wadahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar