Tahun
ini, Dhenok masuk perguruan tinggi. Sudah pasti saya harus mengeluarkan dana
yang tidak sedikit. Insya Allah, saya dan suami sudah mempersiapkan. Memang
persiapannya tidak banyak, paling tidak bisa mengurangi beban.
Saya
belum tahu Dhenok akan memerlukan berapa rupiah. Akan tetapi dana yang saya
siapkan di tabungan baik uang maupun emas semoga bisa mencukupi. Jauh-jauh hari
saya mempersiapkan dana untuk Dhenok. Mengapa demikian? Karena saya tahu, saya
tidak mungkin akan minta bantuan orang lain apalagi minta bantuan teman dan
tetangga. Saya yakin, mereka juga memiliki kebutuhan yang sama saat tahun
ajaran baru seperti ini.
Saya
memiliki kebiasaan menabung. Untuk sehari-hari, pengeluaran harus dihemat. Hemat
bukan berarti pelit. Setiap bulan ada pos-pos tertentu yang harus kami penuhi. Bagi
saya, menabung merupakan kewajiban kami. Meskipun besarnya tidak seberapa, saya
biasa menabung di awal bulan. Terutama untuk anak-anak, sudah saya sisihkan. Kebetulan
Dhenok dan si kecil tidak membayar sekolah alias sekolah gratis. Uang yang saya
sisihkan bila untuk membayar SPP, saya alihkan untuk menabung. Ternyata benar
langkah saya, untuk persiapan masuk perguruan tinggi.
Untuk
si kecil, di SD negeri sekolah gratis. Dulu ketika si kecil sekolah di pondok,
SPP-nya lumayan besar. Oleh karena di SD negeri sekarang SPP gratis, maka uang
SPP (asumsi sekolah di pondok) saya tabungkan. Lumayan setahun dapat 3 juta. Rencana
saya uang tersebut akan saya tabungkan dalam bentuk emas. Kalau tidak, bisa
dipinjamkan ke kakaknya untuk modal jualan. Siapa tahu nanti kalau untungnya
besar bisa bagi hasil. (#Ibu penuh khayalan dan impian)
Alhamdulillah,
kebiasaan menabung ini sangat bermanfaat di kemudian hari saat kami membutuhkan
dana besar secara mendadak.
Ayo, menabung sejak
sekarang. Jangan remehkan uang receh. Uang receh tersebut simpanlah. Suatu saat
bermanfaat kalau kita membutuhkan secara mendadak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar