Beberapa
waktu yang lalu, saya diajak teman bekerja sama menjalankan bisnis. Saya mengusulkan
bisnis dengan modal kecil dan risikonya juga kecil. Tidak perlu muluk-muluk
untuk memulai bisnis ini. Lalu, bisnis apakah yang akan dijalankan? Pilihan saya
adalah membuka warung makan khusus menyediakan sop daging sapi.
Teman
saya setuju dengan usul saya. Kami lantas memikirkan lokasi warung makan
tersebut. Kembali saya mengusulkan lokasi warung makannya adalah di rumahnya. Kebetulan
rumah teman saya di perumahan. Akan tetapi, teman saya tidak setuju dan dia
lebih mantap kalau warung makan berada di rumah saya.
Mengapa
sejak awal saya tidak mengusulkan lokasi warung makan di rumah saya? Alasan saya
adalah karena lokasi rumah saya menyendiri, tidak ada tetangga. Saya tidak
berani membuka warung di rumah karena memang suasana sekitar rumah sepi.
Sampai
di sini, rencana menjalankan bisnis berhenti, belum ada kelanjutannya. Sebenarnya
saya ingin membuka usaha di rumah Ibu mertua. Akan tetapi, saya masih ragu-ragu
untuk menjalankan usaha tersebut. Rumah Ibu mertua ditinggali dua orang adik
ipar. Keduanya memiliki hak untuk tinggal di rumah tersebut, sedangkan suami
tidak memiliki hak untuk tinggal karena tidak mendapatkan warisan di rumah
tersebut.
Sementara
ini saya sabar untuk memikirkan kembali bentuk usaha yang bisa saya lakukan
tanpa meninggalkan rumah. Untuk mengisi waktu luang, saya menulis dan
mengirimkan hasilnya ke media. Sebenarnya saya bisa memulai usaha dengan
berjualan secara online. Saya masih perlu belajar berjualan secara online. Tentunya,
menjual barang yang mudah laku.
Saya juga ditawari
untuk memberikan les tambahan pelajaran. Saya masih mempertimbangkan beberapa
usaha yang bisa saya lakukan. Mungkin Allah sedang memberikan kelonggaran untuk
saya. Semoga jalan terbaik untuk saya segera terbuka lebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar