Tulisan di bawah ini dimuat di Solopos, Senin, 17 Desember 2018 dengan disunting seperlunya. Terima kasih Solopos.
AH
TENANE
KURIR
NGEYEL
Oleh:
Noer Ima Kaltsum
Tiga
orang cucu perempuan Mbah Gembus tinggal di rumah Budenya, depan rumah beliau.
Salah satu cucu Mbah Gembus adalah Genduk Nicole. Sejak SMA Genduk sudah jualan
album K-Pop secara online.
Dengan
demikian, Genduk biasa berinteraksi dengan kurir sebuah ekspedisi barang. Rumah
Mbah Gembus dan rumah yang ditempati Genduk berhadap-hadapan. Oleh karena waktu
kuliah Genduk dan saudaranya tidak tentu, maka barang kiriman dialamatkan rumah
Mbah Gembus.
Suatu
sore, seorang kurir bernama Jon Koplo datang. Sambil mengetuk pintu rumah Mbah Gembus,
dengan lantang Koplo mengucap, “Permisi, paket!”
Kebetulan
Genduk berada di rumah. Genduk menyahut, “Ya, Mas.”
Koplo
masih mengetuk pintu rumah Mbah Gembus. Rumah Mbah Gembus tidak ada yang
membuka pintu. Genduk bertanya pada Koplo.
“Paket
untuk siapa, Mas?”
“Genduk
Nicole.”
“Saya
Genduk Nicole, Mas.”
“Alamat
rumah dalam paket ini no. 75. Rumah njenengan no. 70.”
“Tapi
saya Genduk, Mas.”
Genduk
lantas menuju rumah kakeknya. Mbah Gembus membuka pintu. Setelah pintu terbuka,
Mbah Gembus bilang pada Koplo sambil menunjuk cucunya, “Dia Genduk Nicole,
Mas.”
Koplo
kelihatan malu sekali karena ngeyel. Dia ngeyel karena takut salah orang.
Setelah menyerahkan barang, Koplo pamit lalu pergi.
“Biasanya
kan yang menerima kamu tidak ada masalah. Kok yang ini kurirnya ngeyel ta,
Nduk?”
“Dia
kurir baru, Mbah. Bukan yang biasanya.”
Dalam
hati Genduk bilang, “Kurir anyar, ngeyel sisan.”
00000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar