Saya,
suami, dan anak-anak tidak pandang mengkonsumsi olahan kambing. Rasanya kami tak
bisa menolak dengan suguhan sop, sate, tongseng, gulai, dan tengkleng kambing. Dari
beberapa olahan tersebut, tengkleng menjadi menu paling disukai di keluarga
kami. Seporsi tiap menu harganya tidak terlalu mahal, masih terjangkau. Tengkleng
adalah olahan tulang dan daging kambing yang menempel.
Di
Karanganyar dan Sukoharjo, beberapa warung makan sate kambing sudah pernah kami
coba. Terus terang bila ditanya masakan yang paling enak dari warung mana, saya
akan menjawab tergantung selera. Mungkin saya akan mengatakan di Warung A menu
yang enak adalah tongseng, Warung B menu yang enak adalah gulai, dan lain-lain.
Namun, berbeda dengan orang lain. Ah, sudahlah tidak perlu diperdebatkan. Yang penting
olahan kambing halal dan menyehatkan. Titik.
Di
daerah Matesih, dusun Sabrang, terdapat warung makan sate kambing. Oleh karena
kami suka makan tengkleng, maka kami memesan tengkleng tidak tanggung-tanggung,
satu ekor kambing. Tengkleng ini tidak hanya dimakan oleh 4 anggota keluarga,
melainkan kami suguhkan buat saudara-saudara Yogyakarta yang berkunjung ke
rumah. Sekarang tengkleng satu ekor
kambing, termasuk kepala dan kikil, harganya Rp. 190.000,00. Murah, bukan? Tengkleng
satu ekor kambing ini bisa dimakan untuk 15-an orang.
Saya
jadi rindu, ingin makan tengkleng lagi. Apalagi bulan puasa seperti ini, menu
berbuka puasanya butuh yang segar-segar. Eit, sangat kebetulan, suami mau mengundang
teman-temannya berbuka puasa di rumah. Wah, kesempatan nih, biar makannya bisa
lahap tidak aras-arasen.
Semoga
hari Minggu yang akan datang benar-benar kesampaian makan tengkleng maknyus.
Di keluarga saya yg makan kambing cuma suami dan anak pertama. Rafka hanya makaan secuil secuil saja.
BalasHapusSaya.. Blasss nggak doyan😁
Banyak yg bilang saya rugi besar karena nggak doyan kambing. Tapi biarlah... Saya lebih baik rugi besar dari pada disuruh makan kambing, hahaha....
Selera orang beraneka ragam.
Kebetulan di keluarga besar saya suka makan olahan kambing semua, hanya Ibu yang berhenti makan daging kambing dengan alasan tertentu.
BalasHapusMakaanan yang lain banyak pilihan, seleranya beda boleh kok mbak. Hehe. Yang penting isi kantong cukup, gitu ya,