Laman

Senin, 17 Juni 2019

[REVIEW BUKU] AKU DISLEKSIA



AKU DISLEKSIA
Penulis             : Diba Tesi Zalziyati
Penerbit           : ANDI Yogyakarta
Cetakan           : Tahun 2019
Tebal               : 183 + v halaman
ISBN               : 978-979-29-7377-8

Disleksia adalah gangguan neurologi,  seringkali merupakan gangguan yang diturunkan dalam satu keluarga yang memengaruhi cara menerima dan memroses bahasa. Derajat gangguannya sendiri bisa bervariasi, ini bisa dimanifestasikan dalam kesulitan memahami bahasa atau mengekspresikan bahasa, atau keduanya, termasuk di dalamnya proses fonologi dalam membaca, menulis, mengeja, menulis dengan tangan dan terkadang juga kesulitan dalam aritmetika.
Disleksia bukan merupakan hasil dari kekurangan motivasi, kerusakan indra, ketidaktepatan instruksi atau masalah lingkungan, kondisi lain yang terbatas, walaupun mungkin saja bisa terjadi bersamaan dengan gejala ini. Meskipun disleksia disandang seumur hidup, individu dengan disleksia dapat sukses dengan intervensi yang tepat.
Buku "Aku Disleksia" merupakan kisah cerita penulis dari kecil hingga berkeluarga yang menyandang disleksia. Dalam buku ini diceritakan bahwa penulis baru mengetahui dirinya disleksia setelah bekerja. Penyandang disleksia kadang-kadang kebingungan untuk mengungkapkan atau menerangkan sesuatu, sehingga dia akan menggunakan kata ganti ini dan itu untuk menghubungkan sesuatu dengan yang lain.
Suatu ketika penulis ingin mengatakan sesuatu tapi mengalami kesulitan. Seorang dokter di klinik tempat penulis bekerja mengatakan, "Jangan-jangan kamu disleksia, Diba." Selain kesulitan untuk mengatakan sesuatu, penyandang disleksia juga mengalami salah dengar. 
Penyandang disleksia juga sering salah menulis, misalnya kaca mata ditulis caka tama, panjang ditulis japang. Penulis juga mengalami kesalahan dalam melakukan suatu pekerjaan karena antara otak dan anggota badan tidak sinkron dalam menanggapi suatu perintah. Atau penyandang disleksia sering melakukan tindakan ceroboh karena salah memahami suatu perintah.
Sejak SD hingga SMA, penulis malas belajar, terutama membaca teks yang panjang. Belajar ala kadarnya karena merasa tanpa belajar juga bisa mengerjakan tes. Akan tetapi suatu ketika, penulis benar-benar berada di titik paling lemah dan perlu bimbingan serta motivasi. Nilai rapor yang tidak begitu menggembirakan dianggapnya biasa. Namun, pada saat tertentu penulis ingin mengejar pelajaran yang tertinggal tersebut. Pada saat itulah "The Power of energy" dikerahkan. Meskipun tidak semua mata pelajaran nilainya baik, tapi setidaknya mata pelajaran yang diminati nilainya baik, misalnya Bahasa Inggris. Penulis menemukan pola belajar yang sesuai.
Buku ini sangat menarik dan perlu dibaca oleh orang tua yang memiliki putra putri penyandang disleksia. Bagaimana penulis menjalin komunikasi dengan orang tua, saudara, dan orang lain? Bagaimana akibat yang terjadi ketika penulis tidak dapat menerjemahkan maksud dan tujuan pembicaraan dengan orang lain? Apakah keluarga penulis juga ada yang mengalami disleksia atau kebutuhan khusus? Bagaimana penulis bisa mengejar prestasi saat menjadi mahasiswa, padahal sampai semester 4 IPK kurang 2,00? Bagaimana cara penulis memecahkan setiap masalah yang dihadapi?
 Temukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut di buku “Aku Disleksia”.
(Noer Ima Kaltsum)

6 komentar:

  1. Semoga Peyandang Ujian ini segera disembuhkan Oleh Allah SWT.Amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mereka bisa bekerja dengan baik mengikuti pola yang telah ditemukan. Penyandang disleksia juga banyak yang sukses

      Hapus
  2. makasih sharingnya, salah satu muridku yang berkebutuhan khusus juga ada yg dileksia. diberi ketrampilan sangat suak dan sdh banyak yang ia buat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, penyandang disleksia juga banyak yang sukses, bu Hastira.

      Hapus
  3. buku menarik, dulu awalnya masuk di Indscript Creative, namun belum berjodoh dengan penerbit, tetapi alhamdulillah akhirnya menemukan jodoh di penerbit Andi :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sukses selalu, mbak Reffi. Semoga lahir buku-buku lainnya

      Hapus