Beberapa
waktu yang lalu, aku mengikuti workshop yang diselenggarakan oleh Kamar Kata. Salah satu narasumbernya adalah mas Yuditeha.
Kebetulan mas Yuditeha memberikan materi tentang tulisan non fiksi.
Nah,
waktu beliau menyampaikan penulisan puisi, aku dibuat bengong. Kenapa? Apakah
karena aku terpana melihat beliau? Bukan! Mas Yuditeha menyampaikan membuat
puisi tidak harus menggunakan kata-kata puitis bahkan terlalu puitis. Kata-kata
lempeng aja nggak apa-apa. Beliau memberikan contoh.
Kenapa
tidak kudu kata-kata puitis? Karena tidak semua orang bisa menggunakan
kata-kata puitis, memilih diksi, dan lain-lain. Dah tulis saja, sambil belajar.
Banyak
orang yang memiliki potensi menulis cerpen dan puisi tapi tidak mau memulai
karena mereka merasa tidak bisa merangkai kata-kata puitis.
Yuk,
menulis puisi. Bebas saja. Nulisnya lempeng juga nggak papa. Kalau sudah
selesai nulis, endapkan 1 x 24 jam. Besok dibaca lagi. Ada yang janggal nggak.
Ada yang aneh nggak. Kalau ada, ya tinggal direvisi.
#catatanimapenulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar