Tunjangan
profesional periode tahun 2011 milik saya dan suami telah cair. Saldo tabungan
hanya cukup untuk mendaftarkan satu orang ke Depag sebagai calon jemaah haji. Saya
ikhlaskan dana yang ada untuk suami mendaftarkan diri ke Depag. Namun, suami
bilang, “Aku akan berangkat ke tanah suci bersamamu.”
“Uang
kita tidak cukup. Ayah mendaftar dahulu, kalau ada rezeki lagi nanti aku
menyusul.”
“Kita
cari pinjaman dulu agar dapat mendaftar dan berangkat bersama-sama.”
“Nanti
pemberangkatannya mundur lagi. Daftar tunggunya lebih lama lagi.”
“Mami, aku sudah
berkomitmen akan menunaikan ibadah haji bersamamu, bagaimanapun caranya. Selama
ini, di sini kita sudah melakukan semuanya bersama-sama. Mencari nafkah,
membangun rumah, membesarkan anak-anak, berbakti pada orang tua, suka dan duka
kita lewati bersama."
(cuplikan buku Mendekap Rindu Baitullah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar