noerimakaltsum.com. Terakhir
mudik tanggal 14 Maret 2020. Tanggal 15 Maret 2020 menghadiri resepsi
pernikahan anaknya saudara di Gunungkidul. Jadi, njagong langsung mbablas
pulang ke kampung Manggeh.
Waktu
itu sekolah sudah merencanakan pembelajaran jarak jauh. Siswa belajar di rumah.
Tugas anak-anak sekolah diberikan secara online. Siswa mengerjakan tugas lalu
dikirim secara online. Materi pelajaran juga disampaikan secara online. Awalnya
selama 2 minggu siswa belajar di rumah. Namun, kenyataannya adalah hingga
penilaian akhir semester atau tes kenaikan kelas dilakukan secara online. Bahkan
sebagian hanya pengumpulan tugas saja.
Saat
Ramadan dan Idulfitri, aku dan keluarga kecilku tak bisa mudik. Silaturahmi dilaksanakan
secara virtual alias silaturahmi online. Namanya juga patuh dan taat pada orang
tua yang tidak mengizinkan mudik, maka kami tidak pulang kampung.
Sempat
berpikir bagaimana agar bisa pulang kampung, bukan untuk berlebaran, bersalam-salaman
dengan orang tua. Aku dan suami mau pulang kampung, pamit pada Bapak dan Ibu
untuk berangkat ke tanah suci. Itu rencana ,ya! Pada akhirnya kami mendapatkan
berita bahwa pemberangkatan ibadah haji ditiadakan untuk tahun ini. Berarti saya
dan suami belum memikirkan mudik dalam waktu dekat tersebut.
Akhir
bulan Mei, suami dan anak gadisku terpaksa mudik. Suami mau membayar pajak 2
sepeda motor, sedangkan Fai mengambil beberapa dagangan yang tertinggal. Di samping
itu, Fai membersihkan kamarnya yang sudah hampir 3 bulan ditinggalkannya.
New
Normal. Sepertinya Indonesia memasuki tatanan New Normal. Baiklah, aku mengikuti
perkembangan berita. New Normal dengan memerhatikan protokol kesehatan. Bagiku New
Normal adalah membiasakan kebiasaan baru. Aku tidak ikut-ikutan arus yang heboh
menyikapi New Normal.
Banyak
orang yang tumpah ruah ingin mengunjungi tempat wisata pantai, pegunungan,
mall, dan lain-lain. Aku tidak muluk-muluk. Aku hanya ingin mudik setelah lebih
dari 3 bulan tidak mudik. Aku ingin bertemu Ibu dan Bapak. lebih senang lagi
bila bisa bertemu dengan saudara-saudara yang tinggal di Yogyakarta.
Benar
juga, suami memberi kejutan padaku. Suami mengajakku mudik pada sore hari. Saat
azan magrib, kami masih berada di Karanganyar dan sampai rumah Bapak pukul
setengah sembilan. Syukur Alhamdulillah, kami tiba dengan selamat. Senang bisa
bertemu dengan bapak dan Ibu. Pertemuan yang aku mimpikan lebih dari 3 bulan.
Setelah
mudik, apa lagi yang aku inginkan pada masa New Normal ini? Jawabannya adalah
mudik dan mudik. Banyak hal yang ingin aku kerjakan saat mudik, terutama dekat
dengan Bapak dan Ibu. Waktu cepat berlalu. Dulu aku sering ngobrol dengan Bapak
dan Ibu. Sekarang pun demikian, ingin ngobrol banyak dengan Beliau berdua.
Bukan hanya aku yang
ingin mudik. Suami dan anak-anak juga ingin bisa mudik setiap saat seperti
sebelum datang wabah korona. Jadi, tempat pertama dan seterusnya yang ingin aku kunjungi adalah rumah Bapak dan Ibu.
Foto: Mbak Yati RT 73
Tidak ada komentar:
Posting Komentar