Banyak
perempuan tangguh dan tak gampang menyerah. Di saat kehilangan pekerjaan,
selalu ingin segera mendapatkan pekerjaan lainnya. Apa pun dilakukan agar tidak
berlama-lama menganggur.
Kalau
punya keahlian, tapi belum punya pengalaman atau relasi sehingga keahliannya
diketahui orang banyak, perempuan rela untuk bekerja pada orang lain. Perempuan
tak mengenal malu dan gengsi untuk mendapatkan rupiah secara halal. Ketika dirinya
tak dibutuhkan lagi, dia akan berikhtiar dan terus bergerak, terus mencari
peluang.
Ketika
ingin berjualan tapi tak memiliki modal, perempuan akan melirik dagangan milik
teman untuk menjualkan agar dia bisa mendapatkan sedikit keuntungan. Apalagi sekarang
banyak pedagang yang membuka diri agar orang lain dapat kecipratan berkah dari
menjualkan dagangannya. Atau menawarkan jasa pada orang lain, kemudian dia
mendapatkan fee. Meski fee yang diterima jumlahnya tak seberapa, tapi bila dia
berhasil memengaruhi banyak orang, maka pundi-pundinya jadi menggelembung.
Ada juga yang hobinya koleksi tanaman dan akhirnya banyak yang dijual karena koleksinya sudah semakin banyak. Beberapa di antara mereka juga ada yang memelihara hewan ternak agar sisa nasi dan makanan tidak mubazir. setelah beranak-pinak, ternak-ternak itu dijualnya untuk menghasilkan rupiah.
Kalau punya kelebihan menulis, perempuan rela membuka telinga lebar-lebar untuk menangkap ide. Perempuan rela tetap terjaga sampai malam demi sebuah tulisan. Tulisan yang akan berjodoh dengan siapa dan mendapatkan cring-cring beberapa rupiah. bila beruntung, tulisan-tulisannya bisa dibukukan.
Bila buku yang ditulis diterbitkan oleh penerbit mayor, tentu saja ada harapan mendapatkan uang dari jual putus atau royalty. Bila diterbitkan secara indie, bisa cukup mencetak sesuai kemampuan lalu buku tersebut dijualnya. Keuntungan yang tak seberapa inilah yang membuat perempuan terus bergerak dengan rasa syukurnya.
Pokoknya perempuan tidak akan tinggal diam bila sudah terbiasa kaki dan tangannya bergerak alias bekerja. Terus berusaha dan bergerak, itulah ciri perempuan yang tidak mau berdiam diri. Yang penting adalah tidak banyak mengeluh. Sabar, berusaha, lalu tawakal.
#catatanimapenulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar