Sampai saat ini pemerintah Arab Saudi belum memberikan kepastian atau mengumumkan kepastian pelaksanaan ibadah haji tahun 2021. Hal ini berkaitan dengan kasus covid secara keseluruhan. Calon jemaah haji tahun 2020 tahun kemarin belum bisa berangkat ke tanah suci. Tahun 2021 ini juga masih menunggu hasil keputusan pemerintah Arab Saudi.
Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk persiapan pemberangkatan jemaah haji ke tanah suci, termasuk pemberian vaksin covid sebagai salah satu syarat agar jemaah haji bisa berangkat. Tentu saja jemaah haji 2020 atau 2021 ini diberikan prioritas mendapatkan vaksin.
Satu bulan yang lalu jemaah yang berusia di atas 60 tahun sudah mendapatkan vaksin covid secara lengkap. Hari ini jemaah yang berusia di bawah 60 tahun mendapatkan vaksin covid.
Pelaksanaan vaksinasi di Puskesmas Karanganyar. Ternyata hari ini bukan hanya jemaah haji 2020/2021 saja yang mendapatkan vaksin, melainkan usia lanjut dari suatu kelurahan yang telah ditunjuk. Tentu saja peserta vaksin luar biasa banyak dan pada bagian pendaftaran terjadi penumpukan. Syukurlah, keadaan bisa terkendali karena bantuan satgas dan kepolisian. Dengan kesadaran penuh orang-orang tetap menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan memakai sabun.
Saya dan suami mendapatkan nomor antrean 37 dan 38. Sebelum divaksin saya dicek dulu tekanan darah dan diwawancarai terkait kondisi kesehayan secara umum. Kebetulan saya alergi obat pinisilin dan antalgin, jadi saya utarakan. Ternyata tak masalah. Tensi saya saat itu normal 120/80.
Tibalah saatnya saya akan divaksin. Saya sudah mempersiapkan diri memakai kaos ukuran jumbo lengan pendek dan memakai deker. Saat lengan akan disuntik tinggal lengan kaos dinaikkan sedikit. Eits, tunggu sebentar. Nakes tidak asal menyuntik.
"Maaf, Bu. Apakah Bapak yang duduk itu suami Ibu?"
"Iya, Bu," jawab saya.
"Ya, nggak papa. Kalau bukan suami Ibu, bapaknya saya suruh pindah dulu soalnya bukan muhrim."
"Njih, Bu. Terima kasih."
Bismillah. Alhamdulillah. Akhirnya saya dan suami sudah diberi vaksin, vaksinnya coronavak. Selesai divaksin saya dan suami menunggu sertifikat dicetak. Sambil menunggu sertifikat, saya memantau badan saya sendiri. Adakah efek samping saat itu atau tidak? Alhamdulillah, semua baik-baik saja.
Pulang dari puskesmas saya dan suami mampir warung makan spesialis pecel gendar di daerah Bejen. Alhamdulillah, mantap bener.
Sampai di rumah saya dan suami melakukan kegiatan seperti biasa. Alhamdulillah, saya masih bisa beraktivitas dan tidak mengantuk berat. Ya, normal-normal saja. Sebelumnya saya sempat deg-degan. Dulu waktu mendapatkan vaksin meningitis, mata seperti melihat kunang-kunang tapi tidak pingsan. Padahal saya sudah sarapan. Ternyata gara-gara mikir efek samping secara personal. Sebab itulah hari ini saya tidak begitu memikirkan efek samping biar tidak stres. Yang penting kondisi badan sehat.
Mendapatkan vaksin ini sebagai salah satu ikhtiar. Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 ini.
#catatanimapenulis
#hajimabrur
#naikhajibersamamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar