Saya dan anak perempuan F1 memiliki persamaan, salah satunya yaitu tidak terlalu suka menonjol berada di barisan terdepan. Kami sama-sama lebih suka berada di belakang layar tetapi tetap dibutuhkan. Ibaratnya kehadiran kami selalu dirindukan oleh orang lain.
F1 tinggal di luar kota untuk menempuh kuliah. Hanya sesekali pulang kampung dan janjian dengan teman-teman untuk bertemu. Biasanya nanti bertemu di rumah salah seorang temannya atau di rumah kami. Kalau teman-teman F1 berada di rumah, biasanya acaranya makan-makan, berbagi pengalaman atau sharing satu sama lain.
Demikian pula saya. Saya suka menulis dan sering menghadiri pertemuan dengan teman-teman anggota komunitas menulis. Khusus untuk komunitas IIDN Solo Raya, saya selalu berusaha untuk meluangkan waktu untuk menghadiri kopdar. Dari kopdar ini selalu mendapat ilmu baru. Ilmu yang didapat sangat bermanfaat di kemudian hari. Kalau tak ada halangan tapi saya tidak berangkat rasanya sangat rugi.
Selain ilmu, saya juga mendapatkan manfaat dari silaturahmi saat kopdar. Rasa kangen, rindu bertemu teman-teman bisa terobati. Saya tak muluk-muluk, tapi ternyata kami satu sama lain memang saling merindukan kehadiran teman-teman. Inilah bentuk perhatian kami kepada yang lain.
Bila kopdar atau pertemuan IIDN Solo Raya, biasanya saya "mengakhirkan" pulang supaya bisa bantu-bantu membersihkan tempat. Saya lebih suka menjadi orang di belakang layar dan bermanfaat bagi yang lain.
Ada saatnya saya tidak bisa menghindar dan harus berada di depan. Mau tidak mau saya harus menerima suatu keputusan. Belajar dari pengalaman orang lain, dan berusaha semaksimal mungkin menjalankan amanah dengan baik.
Saya jadi ingat saat remaja. Waktu itu diminta menjadi ketua panitia kegiatan bulan Ramadan. Ketua takmir masjid bilang bahwasanya kepanitiaan kegiatan bulan Ramadan tetap didampingi takmir masjid dan semua panitia akan bekerja sama. Dengan demikian jika ada pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan sendiri maka teman yang lain akan membantu. Akhirnya selama sebulan penuh saya bisa mengerjakan amanah dengan baik karena ada dukungan dari takmir masjid dan teman-teman.
Pengalaman saat remaja ini sangat bermanfaat di kemudian hari. Ketika saya didapuk menjabat suatu jabatan, alhamdulillah yakin bisa karena ada dukungan sana sini. Diberi amanah berarti dipercaya orang lain. Dipercaya orang lain artinya keberadaan atau kehadiran kita selalu ditunggu-tunggu.
Jadi, mau di belakang layar, nggak menonjol di depan, yang penting selalu dirindukan teman-teman. Pertanyaannya: Anda merindukan saya atau tidak?
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar