Saya pernah berada pada fase suka mencoba hal baru. Saya juga suka mencoba menjual barang yang saya suka. Salah satunya adalah abon.
Beberapa waktu yang lalu, untuk mengisi waktu dan membaca peluang, saya membuat abon dan menjualnya. Setelah melakukan try and learn, akhirnya bisa mendapatkan abon yang pas di lidah Tentu saja saya membuat dalam skala kecil alias minimalis.
Mencoba resep abon ayam, lalu menawarkan secara online. Bagi saya berjualan itu asyik. Pertama buat sampel lalu dibagikan. Selanjutnya mengemas abon. Ternyata benar, apa yang kita tawarkan pasti ada jodohnya. Saya nggak khawatir kalau nggak laku. Kalau nggak laku ya dimakan sendiri.
Biar hasilnya kering, saya sampai membeli alat pemeras abon (peniris minyak). Kalau digeluti, hasilnya boleh juga. Sayangnya, saya lebih konsentrasi memberi les privat. Oleh karena saya tidak fokus pada pembuatan abon ayam, maka ketika rasa penasaran saya telah terobati, saya tidak lagi membuat abon. Waktu pembuatan abon lama, butuh kesabaran. Itulah alasan saya tidak terus menerus membuat abon.
Saya memilih menekuni jadi tentor saja karena itu dunia saya. Kalau menulis, sudah pasti tetap lanjut sampai sekarang. Hehe.
Beberapa waktu yang lalu, saya dibelikan oleh-oleh suami. Waktu itu saya ada acara menulis di Solo. Setelah mengantar saya, suami mengunjungi stan yang ada di Colomadu dalam acara menyemarakkan Muktamar Muhammadiyah. Suami membeli keripik nangka, keripik pegagan, dan abon sapi. Abon sapi merek Lenia ini tidak asing bagi saya karena abon ini diproduksi oleh adik kelas SMA suami.
Seperti pada umumnya, abon adalah lauk kering dipadukan dengan telur dadar untuk menemani nasi putih hangat. Abon sapi Lenia Gepuk Abon ini teksturnya lembut, rasanya pas di lidah (kalau ini personal saja ya penilaiannya, tiap orang punya selera). Bagi yang tidak suka terlalu manis, abon Lenia Gepuk Abon sangat cocok untuk lauk.
Untuk sarapan, cukup praktis penyediaannya. Cukup taburkan abon sapi Lenia Gepuk Abon di atas nasi panas. Nanti makannya diambil dari pinggir dahulu, ya. Dijamin nambah lagi, nambah lagi. Bisa ditambah sambel kering kentang atau tempe dan telur. Sarapan tidak perlu ribet.
Bagi saudara-saudaraku yang mau ke tanah suci, Lenia Gepuk Abon juga bisa menjadi solusi. Kadang para jemaah haji atau umrah ada yang rindu makan makanan praktis yang Indonesia banget. Kabarnya lauk kering seperti abon sangat membantu saat berada di Mina. Selain itu bagi adik-adik yang kemah, tidak ada salahnya sedia abon Lenia Gepuk Abon.
Oya, Lenia Gepuk Abon memproduksi abon ayam dan abon sapi. Anda bisa tinggal pilih, suka yang mana?
Bagi yang penasaran dengan abon Lenia Gepuk Abon, bisa kunjungi instagram dan Halaman Facebook Lenia Gepuk Abon.
00000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar