Saya sampai lupa, sudah berapa minggu Faiz laporan sepatunya jebol. Saya pikir hanya masalah kain sepatunya mulai berlubang.
"Mama, bagian bawah kalau menginjak air, kaos kakinya ikut basah."
"Pakai sepatu yang lama."
"Kekecilan. Kakiku sakit."
"Pinjam punya ayah dulu. Bulan depan kita beli."
"Bulan depannya masih lama, Mama."
Meski gedumel tapi Faiz menurut. Dia pinjam sepatu ayahnya. Usianya 13 tahun kurang 2 bulan, tapi badannya tinggi besar. Ukuran sepatunya juga besar. Kalau pakai punya ayah juga cukup.
Karena kesibukan, saya dan suami belum sempat mengajak Faiz membeli sepatu. Tiba-tiba Faiq (Kakak Faiz) video call. Berjanji akan membelikan sepatu buat adiknya secara online.
Tiga hari kemudian sepatu datang. Pas banget Faiq pulang ke rumah. Biasanya tinggal di Yogya bersama orang tua saya dan kakak saya.
Alhamdulillah, sepatunya cukup bagus. Tidak terlalu mahal. Nyaman dipakai dan bikin Faiz bahagia. Sepatu yang jebol, usia pakainya 8 bulan. Ya, maklumnya harganya murmer tanpa diskon. Lagian, Faiz tipe anak yang gubrak gubruk.
Semoga berkah, bermanfaat , dan masuk SMP tidak perlu beli sepatu lagi.
00000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar