Dulu kita merencanakan untuk selalu bersama dalam melakukan semua kegiatan atau manasik haji di tanah suci. Ternyata setelah berada di lapangan hal itu tidak mungkin 100% terlaksana.
Hal yang sampai sekarang masih kuingat adalah ketika kita diuji dengan keterlambatan datangnya bus yang membawa jemaah dari Muzdalifah ke Mina. Hari semakin siang, panas semakin menyengat. Persediaan minuman menipis.
Kita menunggu bus. Kita sepakat untuk berpisah di Muzdalifah. Aku mendampingi bapak-bapak lansia. Kau juga demikian. Mengapa kita tidak berempat saja, tidak berdua-berdua? Dengan berpisah lebih mudah untuk bergerak.
Dan benar! Aku dan lansia yang kudampingi mendapatkan bus sebelum jam sebelas. Sementara kamu berdua jam setengah satu baru mendapatkan bus. Ternyata perpisahan kita adalah langkah yang tepat.
Alhamdulillah, berpisah di Muzdalifah hanya sementara. Sebab, setelah berada di Mina kita bisa selalu berdua untuk melempar jamarat.
00000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar