Dahulu, sebelum berangkat ke tanah suci untuk naik haji, saya dan suami mendapatkan cerita pengalaman teman, saudara, dan tetangga yang pernah beribadah haji. Setidaknya kami memiliki gambaran bagaimana nanti saat di tanah suci.
Sekarang gantian saya dan suami berbagi pengalaman. Semoga bermanfaat. Kadang-kadang pengalaman atau suatu hal yang kita anggap biasa, bagi orang lain merupakan ilmu baru. Jadi, yang kita anggap sepele, bagi orang lain sangat penting dan bermanfaat. Sebab itulah saya dan suami merasa senang bila pengalaman yang kami bagikan bermanfaat untuk orang lain.
Yang banyak ditanyakan adalah ketika di tanah suci, sebaiknya memakai alas kaki apa saat bepergian ke masjid. Kalau lelaki pakai sandal jepit yang praktis, sepatu gunung, atau sepatu sandal. Saya sendiri memakai sepatu sandal.
Pertanyaan lainnya, bolehkah membawa mi gelas? Boleh. Intinya mi instan boleh dibawa. Mau mi gelas, pop mi, atau mi instan lainnya.
Bagaimana menaruh sandal saat di masjid? Bawa tas gendong dari bank. Tas tersebut bisa untuk membawa peralatan salat dan menyimpan alas kaki. Tas dibawa masuk. Saat salat ditaruh di depan kita salat.
Fleksibel saja, mau bawa tas gendong dan tas paspor, tas paspor saja, atau tas gendong saja, yang penting dokumen (identitas) selalu dibawa.
00000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar