Kamis, 04 Juli 2024

Cara Membuat Ciput Dagu dari Ciput Rajut



Berada di tanah suci dan berjemaah salat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, terlihat bahwa ternyata perempuan yang menggunakan mukena hanya orang Indonesia. Muslimah dari negara lain cukup mengenakan pakaian tersebut lalu salat. Di Indonesia mungkin akan dipandang aneh kalau ada perempuan salat tidak mengenakan mukena. 

Waktu kuliah, saya sering salat tidak memakai mukena. Cukup pakaian yang saya kenakan lalu pakai kaos kaki. Bagian tangan memakai deker warna putih. Praktis.

Sekarang bila bepergian memakai busana muslim dan kaos kaki sudah cukup dan rasanya paling praktis. Ketika tiba saatnya untuk salat, tidak perlu lagi memakai mukena. Agar muka rapi, rambut tidak keluar dari kerudung dan dagu juga tertutup, saya menggunakan ciput dagu. Ciput dagu buatan sendiri.

Di pasaran sudah banyak dijual ciput dagu berbahan kaos, kain (melar/elastis), dan ciput rajut. Saya menggunakan barang yang sudah ada di rumah. Saya memiliki beberapa buah ciput rajut (bukan ciput dagu). 

Biar bisa dipakai sebagai ciput dagu, ciput rajut tersebut saya beri dua buah tali bagian kiri dan kanan, jaraknya sekitar 4 cm dari pinggiran ciput.


Cara memakai ciput dagu dari ciput rajut adalah bagian lubang dimasukkan ke kepala bagian muka. Lalu diatur sedemikian rupa. Kedua tali berada di sisi kiri dan kanan, lalu diikatkan di bagian belakang. Rapikan bagian dagu dan kening. Setelah itu memakai kerudung instan atau kerudung disemat memakai peniti.

Gambar di bawah hanya ilustrasi pemakaian ciput. Abaikan kerudung yang dipakai. Seharusnya kerudung belum dipakai. Ciputnya lebih dahulu dipakai, baru kerudungnya yang dipakai.

Kalau fotonya memakai ciput saja, nanti auratnya kelihatan dong. Hehe. (Sebab ciput ninja saya belum ketemu)

Nah, untuk tampil syar'i tidak harus mahal. Untuk bisa salat, tak perlu memakai mukena. Asal aurat sudah tertutup, maka sudah cukup. Selamat berkreasi.


00000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar