Kamis, 13 Februari 2025

Menghadapi Pendebat dengan Mendalami Al Qur'an

 


Lewat beranda facebook video diskusi/debat antara muslim dan nonis (kristen dan katholik). Bagi saya ini merupakan sarana belajar secara gratis. Saya jadi tahu ternyata sebagian nonis tidak tahu kitab sucinya yang ori. Mereka tahunya terjemahan. Namanya debat, untuk mempertahankan argumen suara mereka juga tidak kalem atau lembut. Meski teriak-teriak tapi juga diiringi senyum-senyum. Saya melihat video dengan santai. Enggak ikutan panas. Biasa sajalah...lucu, seru, dan menggemaskan 

Setelah melihat banyak potongan video/secara utuh, saya semakin mengerti mengapa belajar tauhid harus tuntas dan tidak setengah-setengah. Mengokohkan akidah dengan mengulang-ulang membaca Al Qur'an dan maknanya, hadist dan tafsirnya. Kenapa demikian? Sebab, orang Islam godaannya banyak.

Lebih seru lagi kalau peserta debat antara mualaf dan nonis. Sebagian besar mualaf yang ikut debat karena mereka telah menemukan kebenaran Al Qur'an setelah membaca ulang kitab mereka sebelumnya.

Dalam debat tentu saja ada yang bisa mempertahankan argumen, ada yang mulai bimbang dan ragu dengan kebenaran yang selama ini diyakininya. Ya, terserah mereka saja.

Namun, sebagai muslim saya mengajak teman-teman seakidah. Mangga, baca Qur'an. Baca surat Al Ikhlas, terjemahan, dan tafsirnya. Baca surat yang lain. Kita akan menemukan kisah Nabi Ibrahim dalam mencari siapa tuhannya, Ishak, Ismail, Musa, Isa, dan Nabi Muhammad saw. Selain itu, ada 25 nabi dan rasul yang wajib kita ketahui.

Jangan tinggalkan Al Qur'an dan hadist nabi. Bila tidak kokoh dan kuat akidah, nanti gampang mengalami pemurtadan. 

Tentang Nabi Isa as, Al Qur'an menjaskan dalam Surat Maryam ayat 30-35. Adapun ayat 30 artinya sebagai berikut:

Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia (akan) memberiku Kitab (Injil) dan menjadikan aku seorang nabi.

Sekali lagi, yuk baca Al Qur'an, dipahami terjemahannya agar iman kita kuat.

00000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar