Kamis, 27 Februari 2025

Pahala Jariyah Sehari Satu Murid

Saya cukup sabar menghadapi anak nomor 2 dalam belajar membaca huruf Arab dengan metode Iqra'. Tidak gampang mengajar anak sendiri yang selalu melakukan "ngeyel" terhadap saya. Namun, saya pantang menyerah meskipun Faiz sangat lambat dan sakarepe dewe. Bagaimana tidak? Kelas 2 SMP harus mengulang buku Iqra' jilid 3. Mengapa? Ya itu tadi karena sakarepe dewe. Jadi, nggak tambah lancar 


Ambil napas, sabar. Yang penting ketika magrib bertemu saya, Faiz harus duduk, boleh tidak manis duduknya. Boleh dengan tiduran, agar Faiz tidak ngambek lalu pergi.  Saya ingin dia menirukan yang saya baca dan menunjuk huruf Arab lalu mengulang. Panjang dibaca panjang, pendek dibaca pendek. Diminta mengulang dua kali saja tidak mau. Maksud saya, dia menirukan saja tidak perlu mikir atau menghafalkan hurufnya. Lama-lama nanti bisa. Faiz tidak mau. Bacanya diseret semua, jadi panjang semua. Salah, bukan? Tapi ya sudah, target saya Faiz hafal hurufnya.


"Ayo, tinggal sedikit. Selesai terus lanjut jilid 4."


Sambil tiduran, dia tanya, " ngapa ta ma kok ndadak maca iqra'?"

"Orang Islam harus bisa baca qur'an. Besok kelas 3 ujian agama juga ada baca qur'an."

"Sebisanya ta ma." 

"Nggak boleh. Ada aturannya "

"Mama ki maksa."

"Le, mengapa tiap hari kamu harus dibimbing mama? Ya agar mama punya pahala jariyah. Kalau kamu bisa baca qur'an, mama dapat pahala jariyah. Jadi, mama tiap hari harus punya minimal 1 murid."


Faiz seolah paham dan tidak tanya lagi.


"Tirukan saja mama. Tunjuk pakai lidi hurufnya. Nanti lama-lama hafal. Kalau tidak nunjuk ya lupa lagi lupa lagi."


Saya tidak ingin ada rasa penyesalan di kemudian hari karena Faiz tidak bisa baca Alqur'an. Dengan cara tradisional, bukan ala-ala pondok saya membimbing. 


Kalau mendengar cerita seorang anak tidak dekat dengan orang tua, bandel, susah diatur, dan lain-lain rasanya prihatin.  Biasanya anak yang demikian karena orang tua sibuk, tidak ada waktu untuk berkomunikasi dengan anak. Jadi, anak juga menghindar dari orang tua.


Padahal, anak bisa dijadikan murid agar orang tua mendapatkan pahala jariyah. 


00000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar