Ramadhan tahun ini saya mau fokus khatam qur'an lebih dari sekali. Dengan begitu minimal sehari membaca 2 juz. Bisakah? In syaa Allah bisa.
Sebelum Ramadhan saya telah mencoba membiasakan membaca Qur'an selagi waktu luang atau meluangkan waktu. Kala suami dan anak sudah pergi ke sekolah saya mulai mencuci pakaian. Setelah itu salat dhuha dan membaca Qur'an. Sebelum tidur siang baca Qur'an lagi. Beraktivitas lagi, baca Qur'an lagi seterusnya sampai menjelang tidur malam. Alhamdulillah, meski tidak dalam sekali duduk bisa selesai 1 juz lebih, tapi ini ada peningkatan.
Bulan Ramadhan semakin mudah untuk membaca Qur'an. Mungkin karena punya niat baik sehingga Allah meringankan segala usaha saya.
Di samping membaca Qur'an sendiri, saya juga memaksa anak kedua untuk menyelesaikan belajar iqra. Biar lambat asal selesai. Semoga nanti sebelum lebaran si thole sudah lancar membaca ayat-ayat Al Qur'an.
Saya masih ingat, antara tahun 1977-1980 saya sering mendengar nenek dari Bapak yang sering kami panggil Mbah Bumen (asal Kebumen) membaca Qur'an tiap setelah magrib. Saya ingin membaca Qur'an menjadi kebiasaan, gaya hidup, dan budaya di rumah kami agar rumah kami hidup.
Nah, bulan Ramadhan biasanya ibu-ibu termasuk saya sibuk masak untuk buka puasa dan sahur. Namun, tahun ini beda. Suami dan saya sepakat untuk makanan beli matang, nasi masak sendiri, minumnya cukup teh panas manis.
Waktu yang biasa digunakan untuk keperluan dapur bisa digunakan untuk membaca Qur'an. Menunggu azan magrib dengan membaca Qur'an. Sesederhana ini keluarga kami.
00000